Kamis, 26 April 2012

SAHABAT & PENGORBANAN

Kali ini saya membuat sebuah cerpen tentang sepasang sahabat yang mempunyai karakter dan latar belakang yang jauh berbeda seperti langit dan bumi , tetapi mereka saling menyayangi. Yah,kalau sudah cinta semuanya terasa lebih indah. :)
                Sore itu , Aldi duduk termenung didekat jendala kamarnya , ia masih memikirkan sela, sahabat sekaligus orang yang dicintainya. Aldi gundah, apakah memang benar ia mencintai wanita itu, wanita bersifat egois dan sombong. Mereka telah bersahabat kurang lebih 2 tahun, dan saat-saat itulah mulai tumbuh benih cinta dihati Aldi untuk sela, sangat disayangkan Aldi berasal dari keluarga karyawan sederhana, sedangkan sela berasal dari keluarga kelas atas. Sungguh miris memang, tak mungkin aku dan sela dapat bersatu batinnya dalam hati. Tiba-tiba handphonenya bergetar menandakan ada sms masuk dari sela, membuyarkan segala lamunannya.
Sela massage : di, temenin gue ke mall yuk ntar malam?
Huuft ke mall lagi, dengan terpaksa ia membalas sms tersebut.
Aldi massage : oke, tapi jangan lama-lama ya! Tak berapa lama sms Aldi dibalas sela
Sela massage : terserah lo deh, yang penting lo mau nemenin gue, bawel banget jadi orang!
                Aldi tak membalas sms ketus terakhir dari sela, ia hanya melanjutkan lamunannya, perasaannya saat itu sedang tidak enak, entah mengapa.
****
                “ayo dong di, lo jalan lelet banget siih!” ujar sela sembari menarik tangan Aldi agar berjalan cepat.
                “iya, iya sebenarnya kita kemana sih, bukannya lo mau belanja?” tanya Aldi polos
                “iih, gue mau ngajakin lo makan diCafe favorit gue” sahut sela tanpa menatap wajah Aldi yang tersipu malu, karena baru kali ini sela mengajaknya ke Cafe favorit sela.
                Sesampainya di cafe sela dan Aldi duduk dipojok cafe yang bernuansa romantis dan softly itu. Sekarang sela gelisah ingin memberanikan diri untuk memantapkan perkataannya.
                “eeh, lo kenapa? Aneh banget sii” tanya Aldi
                “oke, guee... guee mau jelasin sesuatu ama lo di, ini penting banget..”  dijawabnya pertanyaan Aldi dengan nada keraguan.
                “lo tenang dulu, oke, ya. Lo mau ngomong apa?” balas aldi lagi
                “sebenarnya gue ngajak lo kesini buat.....hmm, ngenalin lo... sama tunangan gue” sahut sela dengan penuh sesal.
                Deg! Hati Aldi seperti terbakar api cemburu , sakit lah yang ia rasakan saat ini. Aldi diam seribu bahasa, tak tahu apa yang harus dikatakannya lagi.
                “Gue dijodohin sama orang tua gue , di .habis lulus SMA ini mungkin gue sama tunangan gue bakal kuliah di amrik. Gue nggak mau di, tapi itu kehendak ortu gue.. gue nggak cinta sama dia, yang gue cinta itu elo , di!” tutur sela panjang lebar sembari membendung air mata.
                “apa sel? Gu..gue nggak salah dengarkan!”  Jawab aldi meninginkan kepastian.
                “iya, di. Gue sayang sama elo!, gue emang egois , tapi gue nggak bisa menyembunyikan perasaan kalo gue sayang sama elo lebih dari sekedar sahabat” kali ini air mata Sela tak dapat terbendung lagi.
                “sela, gue tau kok, kita nggak bakal pernah bersatu,lo dari keluarga orang kaya sedangkan gue hanya keluarga sederhana,  tapi gue juga sayang sama elo sel, bahkan gue rala ngelakuin apapun demi kebahagiaan lo!” terdengar nada sedih yang dituturkan Aldi.
                Tiba-tiba dari pintu depan cafe muncul seorang cowok tampan, berbadan atletis dengan gaya angkuhnya. Cowok itu menghampiri meja dimana sela dan Aldi duduk, segera cowok itu menyapa Sela.
                “hy, sela, loh kok kamu nangis sih?” tanya si cowok itu
                “eh, Toni. Nggak kok Cuma ada debu aja yang masuk ke mata . oh ya, Aldi kenalin ini tunangan gue toni.” 
                “oh iya, salam kenal!, gue sahabat sela “ ujar Aldi sembari menyuguhkan senyum yang terlihat maksa.
                “ooh” Toni tidak terlalu mementingkan Perkataan Aldi
                “hmm, Toni lebih baik kita sekarang pulang ya, aku nggak enak badan, oh ya, sekalian ya kita antar Aldi pulang” ujar Sela meyakinkan.
                Mereka bertiga meninggalkan cafe tersebut, melangkah menuju parkiran mobil.
                “ooh, jadi ini ya yang namanya Aldi , kok bisa sih kamu punya sahabat kumal kayak dia” Toni yang sedari tadi menyetir dengan sengaja memandang Aldi dengan tampang jijik.
                “toni, lo nggak boleh gitu, gue sama Aldi udah sahabatan 2 tahun!” Sela memandang toni dengan tampang jutek.
 Aldi tetap diam, jauh didalam hatinya , ia berfikir jika mungkin Sela bisa bahagia dengan Toni, ia rela sepenuh hati menyerahkan sela , mungkin ini memang jalan yang harus ia tempuh.
                Dijalanan sepi, Mobil Toni dicegat oleh 2orang yang sedang mengendarai  sepeda motor, Dengan sigap Toni mengerem laju mobilnya, orang yang bersepeda motor itu turun dari motornya dengan membawa pisau.
                “eeh, turun lo dari mobil!” ujar lelaki berwajah seram itu sambil menggenggam kerah baju Toni dengan kasar.
                “eh, apa-apaan ini! “ Toni ketakutan ditodongkan pisau dilehernya.
                “serahin barang-barang berharga milik lo!” si lelaki itu berkata lagi, tanpa basa-basi toni mengeluarkan dompet serta melepaskan jam tangan mahalnya kepada ke-2 perampok itu.  Melihat hal itu Sela dengan cepat menarik badan Toni dari genggaman perampok yang mengambil dompet serta jam tangan tunangannya itu, tetapi perampok lain marah, lalu menujahkan pisaunya kepada Sela, Dengan sigapnya Aldi melindungi Sela dari hantaman pisau dengan badannya, Aldi ditujah dengan pisau beberapa kali, lalu terbaring dijalan  dengan bersimbah darah, melihat Aldi yang bersimbah darah, ke-2 perampok itu menaiki motor, berlalu begitu saja mengendarai motor dengan kecepatan penuh.
                Toni mengantarkan Aldi yang tengah sekarat ke Rumah sakit terdekat, mobil yang dipacunya melaju cepat dijalan raya,  sampai dirumah sakit , Aldi tidak sadarkan diri, ia Masuk ruang ICU karena kondisinya sedemikian parah. Dokter memeriksa Aldi dan melakukan pertolongan sebisanya, ketika dokter keluar, Sela menanyakan kabar Aldi kepada sang Dokter.
                “Dok, bagaimana keadaan Aldi!?”
                “maaf , saya memang sudah melakukan yang terbaik, sekarang ia hanya dapat bertahan beberapa menit saja, pisau yang menghantamnya tepat mengenai jantungnya sehingga , mungkin sudah tidak dapat tertolong!, saya turut sedih” ujar Dokter penuh sesal .
                Tanpa menghiraukan ucapan sang dokter , Sela menerobos masuk ruang ICU dengan air mata yang bercucuran dipipinya, sebuah keajaiban ketika Sela memegang tangan Aldi , aldi sadar dan membalas genggaman tangan sela.
                “Sela, mungkin hidupku tidak berapa lama lagi, tapi aku nggak mau melihat kamu bersedih disaat terakhirku ini, berjanjilah untuk bahagia dengan Toni dan tanpa diriku! Tuhan hanya menakdirkan kita sebagai sahabat ” ujar Aldi terbata-bata menahan sakit yang menggerogoti tubuhnya, hingga ia tak bisa bernafas lagi.
                “iya, aku janji akan bahagia dengan Toni, dan tidak akan bersifat egois kayak anak kecil lagi , ! jangan pergi di, jangan pergi.” Sela menangis didekat Aldi yang sudah tidak bernyawa lagi.  Ya, Aldi meninggal saat ia masih menggenggam tangan Sela. Air mata yang sedari tadi membasahi pipinya  ia ganti dengan senyuman pedih untuk meng-ikhlasan  kepergian Aldi ke alam keabadian.  Dikejauhan aldi melihat sela dengan senyuman , lalu arwahnya menghilang. Toni masuk ke ruang ICU , memeluk Sela yang menangis tersedu meratapi kepergian orang terkasih, Toni mencoba sebisa mungkin untuk membahagiakan Sela, Toni berjanji pada dirinya sendiri , semua ini ia lakukan demi Aldi dan Sela.
                Sebulan kemudian, setelah kelulusan , Sela dan Toni menunjungi makam Aldi dengan penuh suka cita,hari ini mereka akan berangkat ke Amrik. Sela menaruh bunga lili dibatu nisan bertuliskan Aldi pratama saputra,  sela menangis terharu mengenang masa-masa indah bersama Aldi sembari memanjatkan Do’a supaya Aldi dapat diterima disisi Allah SWT ,  angin sepoi mengelus wajah cantiknya sembari mengembuskan bunga mawar kegenggaman tangannya , bunga kesukaan Sela , ia berdo’a penuh hikmat untuk ketenangan Aldi di Alam kedamaian, ke Alam dimana Aldi akan melihat Sela dengan senyuman dikejauhan. Begitu besar pengorbanan seorang Aldi demi menyelamatkan nyawa orang yang dicintainya, walaupun dengan nyawanya sendiri, kisah cinta Aldi berakhir sampai disini.

~SELESAI~

1 komentar:

  1. Play casino - No.1 for the Casino Guru
    No longer have https://sol.edu.kg/ the opportunity to go 1xbet korean to the casinos or read https://deccasino.com/review/merit-casino/ the reviews of the slots you novcasino love. But they're not always the same. Sometimes you have a 토토사이트 new online

    BalasHapus